Ticker

6/recent/ticker-posts

Angga: Terkait Minyak CPO PT.Ivomas Tumpah, Diminta DLH Dumai Harus Serius

Angga
Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup
DPD KNPI Dumai

DUMAI
 – Kota Dumai lagi-lagi dihebohkan dengan adanya insiden perusahaan mengalami tumpahnya minyak 
sawit Crude Palm Oil (CPO) dari Tanki Penampungannya, di kawasan Pelabuhan Indonesia (Pelindo I) Cabang Dumai.

Insiden ini terjadi pada Minggu (13/10/2019) pagi, sebagaimana dilansir dari media
 Infowarta.com di lokasi kejadian, minyak CPO yang berasal dari dalam operasi pabrik tumpah mengalir ke lingkungan drainase sejak Pukul 08.00 WIB, akibatnya parit di kawasan Pelindo I Cabang Dumai dipenuhi lapisan tumpahan CPO.

Sementara, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai Afdal Syamsir membenarkan terjadi tumpahan CPO milik PT. Ivo Mas Tunggal. Ia mengakui pihak Ivo Mas telah melaporkan kejadian tersebut.
“Namun, berapa banyak minyak yang tumpah belum tau, kita meminta perusahaan segera membersihkan minyak yang tumpah. Selanjunnya, nanti Tim DLH juga akan turun ke lapangan untuk ambil sampel lalu di uji di laboratorium.” Pungkas Afdal.

Namun setelah dikonfirmasi kembali oleh media erapublik.com pada Senin (15/10/2019) 
Afdal Syamsir, sang Kabid mengatakan,"Maaf pak, kekantor aja konfirmasinya ya...saya lagi tak masuk kantor." singkatnya via Whatsapp.

Sementara itu, berbeda dengan Kasi Gakkum DLH Khadijah saat dikonfirmasi media erapublik.com mengatakan,"Tim DLH mau turun pagi ini ke PT. Ivomas. Melaksanakan verifikasi pengaduan masyarakat ke PT.Ivomas Tunggal, surat perintah tugas dari Kadis DLH." ujarnya via Whatsapp.

Terkait insiden ini, edisi sebelumnya dikomentari oleh Pemerhati Lingkungan Hidup Kota Dumai Akhmad Khadafi menegaskan, penanganan pengendalian harus dilalui secara prosedural.

“Membersihkan minyak yang tumpah harus sesuai SOP, ada mekanismenya, minyak yang terkontaminasi memang harus di bersihkan, dan wajib dikembalikan seperti semula, artinya bukan hanya dibersihkan tetapi harus dipulihkan,” Tegas memilik Sertifikasi Pengolahan LB3 alumni Studi LPP Wana Wiyata Yogyakarta itu.

Hal senada juga di tegaskan Hasanal Bolkiah, Pemerhati Lingkungan Hidup Bidang Sampling, Sertifikasi Studi Sampling Enveronisia Yogyakarta.

Ia meminta DLH tidak asal-asalan dalam pengawasan melaksanakan mekanisme penanganan minyak tumpah. “Saran kita, DLH tidak mengulur waktu untuk menanangi kejadian ini. Segera lakukan pengambil sample dilakukan dan di kirim ke Lab. Jika pengambilan sample ditunda-tunda akan terjadi perubahan. Kita juga minta lokasi yang terkontaminasi dikembalikan ke baku mutu awal, hingga tidak merusak biotis dan abiotis ekosistem disekitar,” Ungkapnya.

Humas PT Ivo Mas Tunggal Okto sebelumnya pada Minggu (13/10/2019) saat dikonfirmasi wartawan mengaku berada diluar kota. Sembari mengatakan akan segera mengecek.

“Saya kebetulan lagi diluar kota. Saya cek dulu ya.” jawab singkatnya.

Saat insiden tumpahnya minyak CPO tersebut, pantauan awak media, penanganan yang dilakukan pihak PT Ivo Mas Tunggal dengan cara di sekop dan dipindahkan atas drainase. Mereka juga menimbun sisa CPO dengan pasir di drainase.

Ternyata, insiden ini mengundang perhatian serius oleh kalangan aktivis pemerhati lingkungan hidup.

Kali ini dikomentari oleh 
Angga selaku Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup DPD KNPI Dumai, ia mengaggap persoalan tumpahnya minyak CPO akibat kelalaian pihak perusahaan dikawasan Pelindo I Dumai adalah merupakan hal yang sudah tak asing lagi didengar oleh masyarakat, dan belum ada pernah terdengar dan tersiar ke publik penindakan secara tegas oleh DLH Dumai.

"DLH Dumai tak pernah serius dalam menangani tumpahan minyak yang terjadi di Dumai, akibat kelalaian pihak perusahaan. Sebab, jikapun ada penindakan, hanya sebatas turun kelapangan dan mengambil sample, dan itu selalu begitu, tak pernah sampai ke tahap SPDP." ungkap aktivis muda ini kepada media erapublik.com, Senin (15/10/2019).
Tidak hanya itu saja, menurut Angga, bahwa pengendalian oleh DLH Dumai tak sesuai regulasi, "DLH Dumai jangan abal-abal," ungkap Angga lagi.

"Nah terkait tumpahan minyak CPO milik PT. Ivomas Tunggal tersebut, semalam saya pantau, mereka seenaknya saja membersihkan minyak dengan cara menimbun sisa minyak di drainase tersebut. Itu namanya bukan penanganan, akan tetapi mengelabui mata orang agar tak terlihat," cetus 
Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup DPD KNI Dumai ini.

Lanjutnya,"Seharusnya, pihak Ivomas melakukan penanganan responder, karena selain air, tanah juga terkontaminasi. Kita minta, jika terjadi perubahan baku mutu, perusahaan harus dikenakan sanksi." tegas Angga.

Disamping itu Okto Humas PT.Ivomas saat dikonfirmasi bagaimana kronologis kejadian tumpahnya minyak CPO tersebut kepada media erapublik.com mengatakan,"Masih di investigasi, jadi belom bisa kami release kronologinya. Jika sudah lengkap corporate communication kami akan berikan releasenya." jawab Okto.

Disamping itu juga Yopi selaku Humas Pelindo I saat dikonfimrasi mengatakan,"Bahwa pihak Pelindo sudah menurunkan Tim Penanganan untuk membantu pihak PT.Ivomas Tunggal dalam pembersihan minyak CPO yang tumpah tersebut.

"Mengenai sanksi apa yang akan kami berikan kepada pihak PT.Ivomas Tunggal, saya menunggu keputusan Management (Atasan). Jika sudah ada keputusan, nanti akan saya kabari." tandas Yopi Whatsappnya.
Penulis: Budi