Ticker

6/recent/ticker-posts

Pria Desa Nagur diduga gangguan jiwa gantung diri di kompleks sekolah


 Sergai – Masyarakat dihebohkan dengan ditemukannya Muhammad Idris (24) warga Dusun I Kampung Baru, Desa Nagur, Kelurahan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara akhiri hidupnya dengan gantung diri, Jumat (12/7/2019) sekira pukul 05:30 WIB.
Pria berstatus lajang ini ditemukan gantung diri dengan seutas tali di sebuah tiang asbes dekat pagar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Tanjung Beringin. Insiden itu dipicu dugaan sementara korban mengalami depresi atau gangguan jiwa.
Informasi yang dihimpun awak media, korban Muhammad Idris merupakan anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan dengan panggilan Pungguk (55) dan Timah (54), dimana sang ayah sedang pergi melaut, namun kabar ini sudah dikabarkan oleh orang tuanya.
Awalnya korban ditemukan salah
satu warga bernama Adek Jerontol, kemudian mendatangi rumah kediaman Hamdani selaku penjaga sekolah SMP I Tanjung Beringin. Kemudian warga mengecek lokasi tempat kejadian perkara ( TKP) ternyata benar ada seorang pria gantung diri. Sehingga warga sekitar melihat bahwa yang bunuh diri bernama idris sehingga warga sekitar melaporkan hal ini ke Polsek Tanjung Beringin.

“Kita tak sangka dengan pengakuan Adek, awalnya dirinya mau kekampung baru ketempat ayahnya, karena pagi- pagi sekira pukul 05:30 WIB. Dirinya bercerita sama saya katanya ada pencuri sudah mati. Atas informasi tersebut kita bersama keluarga kelokasi ternyata bukan pencuri melainkan M. Indris gantung diri,” kata Hamdani.
Setelah melihat M. Idris gantung diri, warga sebagian melaporkan kepada orang tua korban dan sebagian melaporkan ke polisi. Karena melihat korban gantung diri setiba dilokasi orang tua korban berteriak meminta kepada warga untuk menurunkan anaknya gantung diri dengan menggunakan tali yang terikat di lehernya.
Kemudian orang tua korban bersama warga sekitar membawa korban di rumah duka,” jelas Hamdani kepada wartawan dilokasi Jumat (12/7/2019).
Kepada wartawan, Ibu korban kak Timah (54) mengatakan awalnya putranya itu tidak pernah keluar rumah dan pihak keluarga tidak tahu kalau anaknya keluar rumah tapi spontan mendapatkan informasi warga bahwa anak saya sudah tergantung dipagar sekolah dan langsung kita kelokasi ternyata benar anak saya sudah ditemukan gantung diri,” ujar Ibu korban meneteskan air mata.
Menurut orangtuanya, korban sudah lama mengalami depresi, bahkan sudah pernah di bawak ke Rumah Sakit Sultan Sulaiman. Namun kita tidak tahu kalau dirinya keluar dari rumah,”pungkas Ibu korban.
Sementara itu, menurut keterangan Kapolres Sergai AKBP H Juliarman EP Pasaribu, S.Sos, SIK, M.Si melalui Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno kepada media ini menyampaikan bahwa menurut pengakuan orangtua korban sejak anaknya duduk dibangku sekolah SMP sudah sering kali menghirup lem, sehingga anaknya tersebut mengalami stres dan sering bertingkah laku tidak normal layaknya orang lain.

“Kemudian petugas mengecek tubuh korban dan pada bagian leher terdapat luka lilitan tali, sedangkan pada bagian tubuh lainnya tidak ditemukan tanda tanda kekerasan, dan ketika korban hendak dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan secara medis, pihak keluarga korban menolaknya atau merasa sangat keberatan, sehingga dibuatkan surat pernyataan tidak dilakukan autopsi ataupun pemeriksaan medis lainnya,”jelas Kasat.
 Penulis: Sarwo