Ticker

6/recent/ticker-posts

Datuk Pengulu Ancam Awak Media Karena Pemberitaan



ROKAN HILIR-  Datuk Penghulu  Kepenguluan Salak Kecamatan Bagan Senembah Raya Abdul Karim tidak terima diberitakan oleh awak media terkait ketidak pedulianya persoalan beras Rastra bahkan sebut wartawan mencari data hanya mencampuri dapur kampung orang Rabu 17 Juli 2019.

Ancaman itu disebutkan saat pertemuan antara Penghulu dengan warganya, terkait persoalan pelayanan Penghulu tidak maksimal yang difasilitasi oleh Pelaksana Tugas Camat Bagan Sinembah Raya Drs.H.M. Yusuf,M.Si diaula pertemuan Kantor Camat.

Plt Camat Basira Drs.H.M. Yusuf M.Si memberi kesempatan kepada Datuk Penghulu untuk mengklarifikasi dan menjelaskan fungsinya kepada warga agar kedepanya hal seperti ini tidak terulang lagi.

" Silakan Datuk Penghulu Salak Abdul Karim untuk mengklarifikasi dan menjelaskan fungsi tugas Penghulu, terkait soal beras Sejahtera (Rastra) agar kedepanya tidak ada lagi warga yang merasa dianak tirikan" ucap plt Camat Basira.

Tetapi sedikit mengherankan disaat Datuk Penghulu Abdul Karim menyampaikan fungsi tugas seorang Penghulu, dirinya mengatakan tidak senang diberitakan hal yang bersifat miring.

" Saya tidak suka diberitakan oleh Media Online, yang hanya mencari kesalahan apalagi kamu a**i, buat berita Hoaks terkait Beras Sejaterah," kata Karim dengan nada tinggi serta terkesan arogan.

Dirinya juga berbicara dengan gaya premanisme kepada wartawan yang ikut mendapingi warga saat melapor ke Kantor Camat Bagan Sinembah Raya. " Kalau bukan saya seorang Penghulu, sudah habis kamu saya buat," ucapnya dengan nada mengancam.

Jelas ini sudah melanggar undang undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, fungsi wartawan sebagai Sosial Control. Padahal sesuai pemberitaan sebelumnya, awak media berusaha konfirmasi kekantor Penghulu sebanyak Tiga (3) kali dan juga berkali-kali konfirmasi lewat Telepon Seluler juga Via Whasap.

" Sesuai peraturan yang berlaku awak media berusaha untuk Konfirmasi kepada Datuk Penghulu langsung datang kekantornya sebanya Tiga (3) kali, tetapi tidak dapat ketemu dikarena tidak berada ditempat,"jelas Wartawan.

" Bahkan selalu kita hubungi dengan pesan singkat Via Whasap, hanya dibaca saja tetapi tidak direspon apakah ini yang disebut Hoaks,"Jelas wartawan. Jelas jika ditilik dari bahasa yang keluar dari ucapaan seorang Datuk Penghulu Abdul Karim disaksikan oleh Penghulu lain yang ikut hadir juga Pelaksana Tugas Camat Basira beserta Jajaranya ini suatu penistaan untuk kuli tinta.



Sumber: pantauriau.com.
Editor: Toni Octora.