Ticker

6/recent/ticker-posts

Artikel: Prakarya Terkebiri di Sekolah

   
   
Oleh: Rusmani, S.Hum   

  Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh.Pada tahun  2006 pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan Permendiknas Nomor 22 tentang standar isi (SI). Permendiknas Nomor 23 tentang standar kompetensi kelulusan (SKL).  Permendiknas Nomor 24 tentang pengaturan pelaksanaan Permendiknas tentang SI dan SKL.        

Kerajinan merupakan bagian dari materi pelajaran prakarya. Dimana dalam bentuk karyanya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.Secara umum hasil karya kerajinan dapat dimanfaatkan sebagai benda pakai dan benda hias.

Sebagai contoh barang-barang pecah belah seperti cangkir keramik yang dalam pembuatannya dirancang sedemikian rupa baik bentuk maupun hiasan. Dibuat desain sebagus mungkin sehingga terpenuhi fungsi pakai dan fungsi hias sehingga benda ini bisa memerankan kedua fungsi tersebut.          
Indonesia sampai saat ini masih merupakan pengekspor barang-barang kerajinan untuk tujuan berbagai negara baik Asia maupun Eropa. Kerajinan-kerajinan yang di ekspor seperti kerajinan  ukiran, kerajinan anyaman kerajinan keramik, kerajinan batik, kerajinan tenun, dan masih banyak lainnya. 

Dimana masing-masing daerah di nusantara ini memiliki keanekaragaman karya yang berisi identitas kedaerahan. Namun kreasi-kreasi baru juga bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghasilkan bahan dan alat yang dapat dipakai dalam pembuatan karya karya kerajinan.         

Maka dapat kita pahami karya- karya kerajinan dapat diupayakan untuk pelestarian budaya, yang telah berurat berakar di masing-masing daerah. Sebagai jati diri bangsa kekayaan budaya karya-karya kerajinan yang pada awalnya merupakan tradisi dari tiap-tiap kelompok masyarakat. Kerajinan  erat  kaitannya dengan tradisinya masing-masing.  Seiring pergantian waktu dan pertukaran zaman seni kerajinan pun tidak menutup diri pada perkembangan teknologi tidak bertahan pada sifat tradisional yang statis, tapi mengikuti perkembangan teknologi.        Wawasan multikultural dalam pendidikan seni dan kerajinan atau prakarya merupakan hal penting . Supaya  pada akhirnya kalangan siswa dan masyarakat luas mampu menghargai perbedaan secara tulus, komunikatif dan, terbuka serta tidak saling mencurigai, Selain itu untuk meningkatkan apresiasi dan kreasi seni kerajinan tanpa keterbukaan, apapun yang berbeda selalu dicurigai dan dianggap musuh. Padahal harapan mereka yang mempelajari beragam seni budaya secara baik dan benar akan lebih mudah bersikap toleran,dan memiliki kesadaran.           

Seni dapat menyumbangkan sesuatu tidak ada satupun yang superior dari yang lainnya. Melalui pertimbangan yang bernilai multikultural pendidikan seni kerajinan dan prakarya diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan manusia, pembangunan bangsa menuju masyarakat egaliter. Kegiatan pembelajaran merupakan unsur yang mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis pendidikan. Berhasil atau tidak tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran. Pembelajaran  yang dilakukan di sekolah, di lingkungan rumah,dan  keluarga.         Pendidikan prakarya atau kerajinan berfungsi untuk mengembangkan kepekaan rasa kreativitas dan cita rasa estetis siswa. Dalam berkarya untuk tingkatan pendidikan dasar mengembangkan etika kesadaran sosial dan kesadaran kultural. 

Dalam kehidupan bermasyarakat serta cinta terhadap budaya Indonesia seiring perkembangan Iptek dewasa ini yang semakin melaju. Kita jumpai dalam proses pembelajaran prakarya atau kerajinan masih belum pada posisi yang diharapkan.          Sehingga di banyak tempat di sekolah-sekolah pelajaran prakarya belum seperti yang diharapkan. Ini dikarenakan beberapa hal yang menjadi pondasinya belum tersedia seperti yang diharapkan. Seperti tenaga pengajar yang sesuai jurusan serta sarana dan prasarana yang mendukung untuk itu di sekolah-sekolah. 

Seharusnya ada ruang praktek atau workshop untuk kegiatan praktek siswa sehingga menghasilkan karya.  Selain itu peralatan-peralatan yang dibutuhkan tersedia di tempat workshop. Peralatan ini ada peralatan manual, tradisional,dan peralatan yang sudah menggunakan teknologi.   
    
Peralatan dan bahan akan sangat menunjang untuk menghasilkan karya-karya yang berkualitas.Dengan demikian siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, mengembangkan kreasi dan inovatif. Berkarya yang inovatif harus mengikuti perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi. 

 Tanpa didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai mustahil untuk mendapatkan yang terbaik.       Dalam suatu proses pembelajaran yang digunakan dalam pembuatan karya kerajinan tentu harus didukung dengan peralatan peralatan modern. Peralatan senantiasa berkembang dengan penemuan alat-alat mesin yang lebih canggih. Karya-karya siswa  sepatutnya dipajang oleh karenanya memang harus mempunyai tempat untuk pemajangan. 

 Pemajangan karya siswa bertujuan agar dapat untuk diapresiasi oleh semua pihak. Demi kemajuan di masa mendatang hal ini harus mendapat perhatian dari pihak pihak yang berwenang. 

Rusmani, S.Hum merupakan guru Aktif di SMPN 14 Dumai