Ticker

6/recent/ticker-posts

Artikel: Kurenah Pelajar Masa Kini


Oleh: Jumaiyah, S.Pd.

Perkembangan zaman yang melaju sangat kencang hingga semua berubah begitu pesat. Dari zaman tradisional, zaman modern ke zaman yang serba canggih dengan kecanggihan  teknologinya. Perubahan itu juga berpengaruh besar terhadap pola pikir dan prilaku manusia, tak ketinggalan dengan pola prilaku siswa dan guru yang berkecimpung di dunia pendidikan.       

Semua kecanggihan teknologi yang kita ikuti akan berdampak positif dan negatif. Semua itu tergantung kepada  siapa penggunaanya dan sejauh mana kita bisa memfilter kecanggihan tersebut. Salah satu contoh kecanggihan teknologi adalah media internet. Media internet dapat menyajikan apa saja yang kita inginkan sebagai penggunanya. Dunia seolah-olah berada dalam genggaman kita, dengan alat kecil yang bernama telepon selular android.     

Di era sekarang ini telepon genggam bukan lagi barang mewah atau barang yang bisa disepelekan. Tapi telepon seluler merupakan suatu barang wajib bagi penggunanya,  mulai dari nenek-nenek sampai anak balita. Sehingga banyak orang tua yang salah kaprah dalam pemberian telepon  android  kepada anak. Banyak kita lihat saat ini para orang tua memberikan smartphone atau telepon android untuk anak balita sebagai media permainan atau menonton tayangan video youtube.      

Anak yang sering diberikan tayangan video youtube, atau media permainan yang ada di android akan berdampak buruk dengan perkembangannya. Selain itu juga akan terkena paparan  radiasi dari smartphone yang beimbas pada otak dan daya pikir anak. Pada anak usia sekolah yang sering bermain game dan menonton tayangan video di youtube  juga akan terpapar dengan pola prilaku yang tidak terarah dan sering frontal.     Banyak kasus sudah terjadi dari pelajar sekarang ini yang bersikap melampaui batas norma-norma yang berlaku. Apa yang mereka tonton di media youtube seolah-seolah kenyataan yang  mereka harus coba dilingkungan mereka.  Para orang tua yang kurang memperhatikan dan memfilter  anak saat bermain smartphone, sehingga berdampak buruk dalam pola tingkah laku anak.    
  
Para guru di sekolah kewalahan mendidik dan membimbing pendidikan karakter pada siswa, karena serangan untuk mengahancurkan moral pelajar lebih dahsyat dan tinggi di bandingkan untuk memperbaikinya. Kita lihat satu kasus aja, tayang sinetron yang banyak merusak generasi muda di bayar mahal, sedangkan guru yang mencerdaskan anak bangsa di bayar sangat murah dan kadang tidak di hargai.       

Sikap dan prilaku siswa semakin semena-mena terhadap guru di sekolah. Mereka tidak lagi mempunyai rasa hormat dan santun pada guru yang mendidik dan mencerdaskan mereka. Malah banyak kasus yang sudah bermunculan siswa yang bertindak kasar dan arogan pada gurunya pada saat ditegur dan dinasehati karena berbuat salah dan tidak sopan. Mereka seenaknya memukuli dan mengeroyok guru tersebut, malah ada orang tua yang ikut dalam hal tersebut.       

Sikap lain yang jauh berbeda dengan siswa pada era zaman 80-an adalah rasa hormat dan santun. Rasa hormat dan santun  yang sudah mulai  pupus  pada generasi sekarang yang semua  mereka anggap sama. Pengaruh budaya barat yang begitu drastis mengubah pola pikir genarasi kita sekarang sehingga budaya ketimuran terkikis secara perlahan.  Itu semua terpapar secara nyata dalam dunia yang ada di genggaman mereka yang setiap saat mereka lihat.         

Zaman dahulu guru begitu memiliki pamor dan wibawa  yang tinggi dimata siswa maupun masyarakat. Sehingga siswa selalu hormat dan patuh terhadap guru. Jangankan untuk berkelakar, untuk bertegur sapa aja ada rasa takut, sehingga jika bertemu di jalan maka siswa akan menunduk kepala. Tapi, sekarang ini kita lihat siswa tidak lagi menghargai guru, malahan berkata dan bertingkah laku seenaknya di depan gurunya. Lebih parahnya lagi siswa  ada yang berkata tidak senonoh , mengajak duel guru, dan mengajak kencan gurunya.   
   
Untuk itu mari kita bergandengan  tangan mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk  menanamkan pendidikan karakter pada generasi kita. Mulailah kita menanamkan kembali ke mesjid  untuk sholat berjamaah dan magrib mengaji. Para orang tua ajarkan kembali anak kita budaya dan adat istiadat  daerah kita. Orang tua kembalilah mendidik anak kita berdasarkan rasulullah dan para pahlawan kita terdahulu yang menjadi suri tauladan kita bersama.  

Jumaiyah,S.Pd Guru Bahasa Indonesia di SMPN 14 Dumai Penggiat Literasi  di IGI Dumai